8 Januari 2019 Said Bahta
Sukses memang sangat sulit diukur, karena setiap orang punya perspektif yang berbeda mengenai lingkup dari kesuksesan, bagi kita mungkin sukses tapi bagi orang lain mungkin saja tidak atau belum. Yang jelas, setiap usaha yang kita lakukan untuk mendekatkan kita dengan tujuan yang ingin kita capai pasti akan berbuah kebaikan, dalam konteks inilah sukses yang saya maksud.
Tiga hal dibawah ini adalah kunci sukses yang saya yakin bisa dan semoga saja menjadi penyebab seorang mahasiswa berhasil menjadi mahasiswa yang sebenarnya.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, niat berarti “maksud atau tujuan suatu perbuatan”.
Kuliah atau belajar dikampus adalah perbuatan. Dalam kuliah, sudah pasti mengikut didalamnya perbuatan-perbuatan lain yang menjadi penunjang kuliah seperti mengerjakan tugas-tugas kuliah, bersiap-siap sebelum kekampus, membeli buku penunjang kuliah, belajar mandiri di perpustakan atau dirumah dan perbuatan-perbuatan lain.
Pentingnya memulai kuliah dengan niat adalah karena kita harus paham dengan jelas tujuan dan maksud kuliah. Jelasnya pemahaman tentang tujuan kuliah akan sangat membantu dalam memprioritaskan aktifitas-aktifitas apa saja yang harus dilakukan didalam kampus maupun diluar kampus.
Jika niat kita kuliah untuk memperoleh gelar, maka tak peduli apa yang dipelajari yang penting dapat gelar, jika niat kita hanya untuk kuliah, maka yang akan kita lakukan hanyalah belajar dikampus, sesuai dengan arti kuliah. Jika niat kita untuk memperolah ilmu, maka kita akan belajar dikampus dan diluar kampus, tapi untuk apa ilmu itu dipelajari tidak jelas bagi kita. Lalu apa niat atau tujuan kita kuliah ?
Dari Umar radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, “Amal itu tergantung niatnya, dan seseorang hanya mendapatkan sesuai niatnya. …”. Jika niatnya hanya untuk bertemu dengan teman, maka itulah yang akan didapatkannya.
Alhamdulillah bagi seorang muslim niat atau tujuan kita kuliah telah dijelaskan di dalam QS. Adz Dzariyat : 56 “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku”
Tujuan kita kuliah adalah untuk beribadah kepada Allah dan defenisi ibadah menurut Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah, “Ibadah adalah satu istilah yang mencakup segala sesuatu yang dicintai Allah dan diridhai-Nya, baik berupa perkataan maupun perbuatan, yang tersembunyi (batin) maupun yang nampak (lahir).
Jadi segala sesuatu yang dicintai Allah seperti mempelajari ilmu pengetahuan, mengulangi pelajaran, menghargai waktu, berusaha menjadi lebih baik, berbuat baik pada orang lain, bersabar dengan tugas dan ujian, mentaati otoritas pada hal-hal yang tidak melanggar dan banyak lagi kebaikan-kebaikan lainnya yang tidak bisa disebutkan satu demi satu merupakan tujuan kuliah.
Sebagai seorang mahasiswa tiga aktifitas pokok yang pasti dilakukan adalah menghadiri perkuliahan, mengerjakan tugas dan belajar tambahan. Tapi disamping peran sebagai seorang mahasiswa, tidak dipungkiri ada peran lain seperti peran sebagai seorang teman, peran sebagai seorang anak, peran sebagai seorang hamba Allah dan peran sebagai seorang diri.
Jadi tugas pokok mahasiswa yang hanya tiga, bertambah karena ada aktifitas lain, seperti nongkrong dengan teman-teman, mengerjakan pekerjaan di rumah, istirahat dan aktifitas-aktifitas lainnya yang biasanya tak terduga.
Mengatur waktu adalah hal wajib dan harus dilakukan, dimulai dengan mengenal setiap aktifitas yang biasa dilakukan setiap hari. Jika aktifitas selaras dengan tujuan kuliah maka jadikan aktifitas tersebut sebagai prioritas, jika tidak maka sebaiknya ditinggalkan atau dikurangi.
Terkadang juga bertabrakan antara satu aktifitas dengan aktifitas yang lain dan keduanya selaras dengan tujuan kuliah, seperti bertabrakannya waktu sholat dengan waktu tatap muka dikelas, maka dahulukan yang paling dicintai oleh Allah terlebih dahulu, dalam kasus ini yang paling dicintai oleh Allah adalah sholat.
Sering-sering juga merenungi makna surah Al-Ashr : 1) Demi Masa. 2) Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian. 3) Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal sholih dan saling menasehati supaya menaati kebenaran dan saling menasehati supaya menetapi kesabaran”.
Kita semua paham bahwa umumnya cara belajar dilakukan dengan menggunakan indera pendengaran dan indera penglihatan. Menggunakan indera pendengaran dan penglihatan untuk menyaksikan perkuliahan di kelas misalnya, atau menggunakan indera penglihatan untuk membaca buku di perpustakaan, dan cara lainnya yang kita semua pernah lakukan.
Yang sering terjadi dan menjadi masalah adalah dalam proses belajar banyak sekali gangguan yang membuat kita kehilangan konsentrasi. Untuk menjaga konsentrasi dalam belajar, kita perlu mengenal gangguan-gangguan tersebut dan berusaha untuk menghindarinya. Gangguan yang dimaksud bisa datang dari dalam diri sendiri atau dari faktor luar.
Dari diri sendiri seperti tidak mempersiapkan diri untuk belajar, tidak fokus memperhatikan pelajaran, berburuk sangka, dan faktor-faktor lainnya. Adapun faktor luar, bisa datang dari teman, dari media belajar, dari ponsel genggam dan faktor-faktor lainnya.
Intinya, kita harus benar-benar mengenal gangguan-gangguan tersebut dan berusaha untuk menghindarinya.
Sebagai penutup dari tulisan ini. Tidak ada orang yang sempurna, tapi jangan jadikan ketidaksempurnaan sebagai alasan untuk berhenti berbuat baik, ketahuilah bahwa Allah maha melihat dan maha mendengar setiap usaha hambanya. Semoga setiap usaha baik yang kita lakukan menjadi penyebab turunnya bantuan Allah dalam setiap aktifitas yang kita lakukan.